Allah SWT berfirman:
“Orang-orang yang menyimpan emas dan perak, dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, berilah kabar gembira akan mendapat siksa yang sangat pedih, yakni disaat emas dan perak itu dipanaskan di neraka Jahanam kemudian dilindaskan ke kening, lambung dan punggung mereka. Inilah harta yang kalian simpan buat diri kalian itu. Rasakanlah hasil simpananmu!” (QS. at-Taubah: 34 – 35)
Dan dalam firman lainNya:
“Janganlah kalian sekali-sekali mengira bahwa orang yang kikir mengeluarkan karunia yang telah diberikan Allah kepadanya, hartanya itu akan membawa manfaat, sebaliknya akan mencelakakan mereka. Pada hari kiamat harta yang panas membara dan tak mau mereka keluarkan itu, akan dikalungkan ke leher mereka”. (QS. Ali Imran: 180)
Diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
“Tiada seorang pun yang menyimpan harta dan enggan mengeluarkan zakatnya, kecuali akan dipanaskan harta itu di neraka jahanam dan akan dijadikan lempengan-lempengan yang akan disetrikakan ke lambung dan dahinya sampai Allah mengadili hamba-hambaNya pada satu hari yang lamanya sama dengan lima puluh ribu tahun perhitungan sekarang, kemudian akan dilihat nasibnya apakah akan masuk surga ataukah neraka.
Dan tidak seorang pun pemilik unta yang tidak membayarkan zakatnya kecuali akan ditelentangkan di sebuah lapangan yang amat luas, lalu unta-unta itu dihalaukan untuk menginjak-injak tubuhnya. Setiap yang terakhir selesai menginjaknya, kembali yang pertama dihalau kepadanya. Demikianlah seterusnya sampai Allah memberi ketetapan tentang nasib hamba-hambaNya, yakni pada suatu hari yang lamanya sama dengan lima puluh ribu tahun sekarang, kemudian akan dilihat nasibnya apakah akan masuk surga ataukah neraka.
Dan tidak seorang pun pemilik kambing yang tidak membayarkan zakatnya kecuali akan ditelentangkan di suatu lapangan yang sangat luas, dimana hewan-hewan itu akan menginjak-injaknya dengan kuku-kuku kakinya dan menanduknya dengan tanduknya dan tidak seekor pun diantara kambing-kambing itu yang tanduknya melengkung atau tidak bertanduk. Setiap berlalu yang paling belakang, yang pertama akan dihalau kembali kepadanya hingga Allah mengadili hamba-hambanya pada suatu hari yang lamanya sama dengan lima puluh ribu tahun perhitungan sekarang, kemudian akan dilihat nasibnya apakah akan masuk surga ataukah neraka”.
Seorang sahabat bertanya, “Bagaimana dengan kuda ya Rasulullah?”
Nabi menjawab, “Adapun kuda-kuda itu tetap pada ubun-ubunnya” – atau sabda beliau, “Kuda itu diikatkan pada ubun-ubunnya, kebaikan sampai hari kiamat. Kuda itu ada tiga macam: (kuda) yang akan membawa pahala bagi seseorang, yang menjadi pakaian dan yang menyebabkan dosa.
Adapun yang akan membawa pahala ialah seseorang yang menggunakannya untuk berperang di jalan Allah dan mempersiapkannya untuk maksud tersebut. Maka setiap apa saja yang dimasukkan hewan itu ke dalam perutnya, akan dicatat oleh Allah sebagai pahala. Dan bila diberinya minum dari sungai, maka setiap tetes air yang masuk ke dalam perutnya akan menjadi pahala –sampai Nabi SAW menyebutkan pahala dari kotoran dan air seninya- "dan jika kuda itu menaiki satu atau dua tempat ketinggian, maka setiap langkah yang dilangkahkannya akan menjadi pahala.
Adapun kuda yang akan menjadi pakaian seseorang, ialah yang dipelihara karena kemurahan dan gemar akan keindahan tanpa mengabaikan hak punggung dan perutnya, baik diwaktu susah maupun lapang.
Mengenai kuda yang akan menyebabkan dosa, ialah bila seseorang memeliharanya demi untuk bermegah-megah, bangga dan menyombongkan diri serta ingin dipuji oleh manusia. Hewan itu akan membawa dosa.
Para shahabat bertanya, kembali, “Bagaimana dengan keledai ya Rasulullah?”
Sabda beliau, “Tiada yang diturunkan Allah kepadaku sesuatu mengenai hal itu kecuali ayat lengkap yang jarang bandingannya ini: “Barangsiapa melakukan kebaikan walau sebesar dzarrah pasti akan diterima balasannya dan barangsiapa yang melakukan kejahatan walau sebesar dzarrah pasti akan diterima balasannya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar