Ancaman Orang yang Enggan Zakat
Wahai orang yang bakhil! Wallahi, kebakhilan tidaklah akan menyelamatkan jiwa dari siksaan Allah. Betapa banyak macam penyakit dan musibah yang melanda kepada orang yang bakhil lagi tamak urusan dunia, sehingga mereka harus menakar nasi dan memilih makanan yang tidak membahayakan jasadnya. Kami tidak bermaksud menuduh semua orang yang terkena penyakit ini dan itu disebabkan karena kebakhilan dan ketamakan. Akan tetapi perlu menjadi pelajaran bagi yang dilebihkan harta, apa manfaatnya bila makanan semua tersedia, sedangkan mereka terlarang makan ini dan itu. Hartanya bagi dirinya diibaratkan pemandangan umum, tak ada bedanya dengan orang miskin memandangnya, hanya saja bukan nama dia sertifikatnya.
Berbeda halnya dengan orang yang dermawan, selalu terbuka sakunya untuk membantu orang yang membutuhkan, sekalipun sakit, tidak boleh makan ini dan itu, tetapi harta benda sudah diserahkan kepada Yang Maha Penyayang, kelak akan diganti oleh Allah SWT yang lebih banyak dan hidup yang tenang.
Wahai orang kaya yang beriman, perhatikan kalam Ilahi yang penuh sayang kepada hambaNya yang beriman: “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ali Imran: 180)
“Pada hari dipanaskan emas dan perak itu dalam neraka jahanam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu”. (QS. at-Taubah: 35)
Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Setiap pemilik emas atau perak yang tidak mau memenuhi haknya (tidak mau membayar zakat), pada hari kiamat pasti ia akan diratakan dengan lempengan-lempengan bagaikan api, lalu lempengan-lempengan itu dipanaskan di neraka jahanam, kemudian lambungnya disetrika dengan lempengan itu, juga dahi dan punggungnya. Setiap kali lempengan itu mendingin, akan dipanaskan kembali. Hal itu terjadi dalam sehari yang lamanya sama dengan lima puluh ribu tahun. Hal ini berlangsung terus sampai selesai keputusan untuk tiap hamba. Lalu ditampakkan jalannya ke surga atau ke neraka.
Ada yang bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana dengan (pemilik) unta?”
Rasulullah SAW bersabda, “Begitu pula pemilik unta yang tidak mau memenuhi haknya. Diantara haknya adalah (zakat) susunya pada waktu keluar. Pada hari kiamat, pasti unta-unta itu dibiarkan di padang terbuka sebanyak unta-unta itu akan menginjak-injak pemiliknya. Dan dengan mulutnya, mereka menggigit pemilik itu. Setelah unta yang pertama telah melewatinya, maka unta yang lain kembali kepadanya. Ini terjadi dalam satu hari yang lamanya sama dengan lima puluh ribu tahun, sampai selesai keputusan untuk setiap hamba, ke surga atau ke neraka.
Ada yang bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana dengan sapi dan kambing?”
Rasulullah SAW menjawab, “Demikian juga pemilik sapi dan kambing yang tidak mau memenuhi hak sapi dan kambing itu. Pada hari kiamat, tentu sapi dan kambing itu akan dilepas di suatu padang yang rata, tidak kurang seekor pun. Sapi-sapi dan kambing-kambing itu tidak ada yang bengkok, pecah, atau hilang tanduknya. Semuanya menanduk orang itu dengan tanduk-tanduknya dan menginjak-injak dengan tapak kaki-tapak kakinya. Setiap lewat yang pertama, maka kembalilah yang lain. Demikian terus menerus dalam satu hari yang sama dengan lima puluh ribu tahun, sampai selesai keputusan untuk tiap hamba, ke surga atau ke neraka”. (HR Muslim 3/70)
Wallahu’alam.
Dkutip dari: Zakat Penjernih Jiwa Pembersih Harta, ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron. Majalah al-Furqon edisi khusus 1430/2009 hal 12 – 13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar