JAKARTA--MI: Pemulihan perekonomian dan peningkatan kesadaran warga Indonesia dalam beramal membuat potensi dana zakat dan infaq warga Indonesia terus meningkat setiap tahun. Berdasarkan survei terakhir Public Interest Research and Advocacy Center (PIRAC) di 10 kota besar di Indonesia, potensi dana zakat di Indonesia mencapai Rp20 triliun.
"Jumlah itu meningkat hampir 100 kali lipat dibandingkan 2007 yang mencapai Rp9,09 triliun," ujar Marketing and Development Group Head Rumah Zakat Muhammad Trieha di sela peluncuran rebranding Rumah Zakat di Jakarta, Rabu (14/4).
Dia mengatakan, peningkatan potensi itu lantaran rata-rata nilai nominal pengeluaran setiap orang pemberi zakat atau muzzaki terus meningkat. Pada 2004, nominal per muzakki sebesar Rp 416ribu per orang per tahun. Di 2009 jumlah itu terus meningkat hingga menjadi Rp684.550 per orang per tahun.
Menurut dia, secara kultur, orang Indonesia memang paling terkenal suka memnyumbang jika dibandingkan masyarakat di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Kultur itu bisa dilihat bagaimana bangsa Indonesia sangat ringan tangan untuk membantu terutama ketika tetangga, saudara, atau teman mereka mengadakan suatu perhelatan, utamanya acara pernikahan,.
Tren ini juga terlihat di berlaku untuk Rumah Zakat sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) yang paling banyak mengelola dana zakat di Indonesia. Pada kurun 2006-2008, realisasi jumlah dana kelolaan zakat di Rumah Zakat secara berturut-turut sebesar Rp29,52 miliar, Rp50,16 miliar, dan Rp71,4 miliar. Ddi 2009, jumlah itu meningkat lebih dari 50% menjadi sebesar Rp107,3 miliar.
Namun demikian, ujarnya, jumlah dana zakat yang dikelola Rumah Zakat selaku Laznas terbesar di Indonesia masih lebih rendah jika dibandingkan Malaysia. "Dana kelolaan zakat di Pusat Pungutan Zakat (PPZ) selaku LAZNAS terbesar di sana bahkan bisa mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya," ujarnya. (*/OL-7)
Sumber: Media Indonesia.Com Rabu, 14 April 2010 19:47 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar