Wajib zakat pada tanaman bila bijinya telah keras dan dapat dimakan. Adapun jenis buah-buahan apabila telah nampak baiknya (matang). Hal itu dapat diketahui dengan dagingnya yang kemerah-merahan dan pada anggur terasa manisnya. (Ini adalah pendapat jumhur ulama, sedangkan menurut Abu Hanifah menjadi wajib manakala tanaman telah tumbuh dan putiknya muncul).
Zakat dikeluarkan hanyalah setelah dibersihkannya biji dan keringnya buah. Seandainya petani menjual hasil tanamannya setelah kerasnya biji dan baik dimakannya buah, maka zakat biji dan buah itu adalah kewajibannya, bukan kewajiban pembeli, karena sebab wajibnya telah ditetapkan sewaktu hasil tersebut masih berada dalam tangannya.
Sumber: Fiqhus Sunnah juz I oleh syaikh Sayid Sabiq.
Technorati Tags: fiqhus sunnah,sayyid sabiq,fikih zakat,zakat,tanah,zakat tanah,tanah kharaj,kharaj,pajak,laz,baz jabar,baz,amil zakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar