Musibah seolah datang silih berganti di tanah Pasundan. Mulai dari gempa bumi disepanjang jalur selatan Jawa Barat: Tasikmalaya, Ciamis, Garut, Sukabumi dan Cianjur, lalu longsor yang terjadi di berbagai tempat seperti Ciwidey dan Cianjur, hingga banjir yang hingga kini menggenangi wilayah selatan Bandung. Korban jiwa dan juga materi telah berjatuhan. Sarana-sarana vital pun tidak sedikit yang hancur dan tak berfungsi lagi, seperti sarana pendidikan. Banyaknya gedung sekolah yang hancur dan tak berfungsi, jelas mengganggu proses pendidikan yang apabila dibiarkan tak segera ditanggulangi bisa berakibat pada hilangnya sebuah generasi (the lost generation).
Berbagai lembaga amil zakat (LAZ) dengan sigap merespon bencana kemanusiaan itu. Kesigapan ini tidak hanya dalam menggalang dana dan bantuan untuk membantu korban bencana, tetapi juga dalam hal penyalurannya. LAZ yang ada di Jawa Barat, baik LAZNAS yang memang berkantor pusat di Jawa Barat (Bandung) seperti Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPUDT) dan Rumah Zakat Indonesia (RZI) maupun yang berpusat di Jakarta, secara hampir bersamaan bergerak ke lokasi-lokasi bencana untuk menyalurkan bantuan. PKPU misalnya, di wilayah bencana gempa bumi berfokus pada rekonstruksi sarana pendidikan. Dompet Dhuafa (DD) Bandung mengirim 2 tim aksi cepat tanggap ke wilayah longsor. Demikian pula dengan LAZ-LAZ lainnya, sibuk menyalurkan bantuan ke wilayah-wilayah bencana di berbagai tempat di Jawa Barat.
Ironisnya, disaat berbagai lembaga amil zakat seolah berlomba-lomba menyalurkan bantuan ke wilayah bencana, Badan Amil Zakat (BAZ) Jawa Barat, yang notabene adalah lembaga zakat berplat merah (pemerintah), hingga saat ini nyaris tidak berbuat apa-apa untuk membantu para korban di wilayahnya. Hampir bisa dikatakan, tidak ada serupiah pun yang telah disalurkan untuk membantu korban di wilayah Jawa Barat, baik korban gempa bumi, longsor ataupun banjir. Padahal, pada saat musim haji baru lalu (tahun 2009), BAZ Jabar melakukan pungutan infaq dari calon jamaah haji Jawa Barat di embarkasi haji Bekasi. Konon, tidak kurang dari Rp 700-an juta dana yang terhimpun. Ironinya lagi, dalam hampir setiap pemungutan berlangsung, dikatakan bahwa mereka memungut infaq atas amanah dari bapak Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan untuk membantu korban bencana (gempa) yang terjadi di Jawa Barat.
Gempa sudah lama berlalu, uang sudah terhimpun, para korban masih menderita, lalu apa lagi yang sedang ditunggu BAZ Jabar?
Tulisan ini ditulis oleh orang yang ingin menghancurkan BAZ Jawa barat, karena dia telah berbuat yang tidak selayaknya dilakukan oleh seorang yang menduduki pengursu BAZ jabar. Seharusnya dia harus sadar dampak yang ditimbulkan oleh tulisannya itu, Padahal dia telah menerima pasilitas termasuk honor yang diterima. Dia sendiri tidak berani terang-terang karena malu dengan apa yang dia lakukan sendiri. Mudah-mudahan yang membaca tulisan di atas tidak terpengaruh karena telah ditulis oleh orang yang prustasi
BalasHapusSdr Cece yang kami hormati,
BalasHapus1. Jika ada data yg kami postingkan tidak benar silakan perbaiki, jika ada berita yg tidak lengkap silakan lengkapi, dan jika ada fakta yang tidak akurat silakan luruskan.
2. Jika memang ada pengurus BAZ yang tidak layak dan berperilaku seperti saudara sampaikan, silakan sampaikan (ke pengurus/pengawas BAZ) di 022-2532577. Mudah-mudahan hal itu bisa membantu untuk perbaikan BAZ Jabar.
Terimakasih. Zakat Watch.
Pengelola Zakat Watch Yth.
BalasHapusSaya salut kepada blog ini karena telah melakukan konrol sosial terhadap BAZ Jawa barat. Ijinkan saya menyampaikan saran. Tulisan yang Ada posting tentang BAZ jabar seharusnya bernilai akademik dan dilakukan dengan adil, Lakukan cek and ricek dan klarifikasi baik personal atau kelembagaan BAZ jabar sendiri.
Kontrol kepada lembaga zakat yang anda posting hanya kepada BAZ Jawa barat. Bukankah di jabar ini masih banyak lembaga zakat yang menerima titipan dari masyarat lebih besar dari dana ZIS yang diterima BAZ jabar.Apakah Anda meyakini bahwa di LAZ tidak ada hal-hal yang harus anda ungkap seperti halnya anda mengungkap masalah di BAz jabar? Dengan tidak bermaksud memfitnah seperti yang anda lakukan kepada BAZ jabar dengan tanpa klarifikasi, di LAZ juga sedikit atau banyak terdapat kekeliruan dalam hal penggunaan dana ZIS. mengapa tidak anda ungkap. Apa anda tidak memiliki personal yang dapat memata-matai LAZ tersebut.
Setelah membaca yang anda posting, saya bisa menyimpulkan siapa sebenarnya orang yang mengirim berita tentang BAZ jabar ini, sampai-sampai mengetahui tektek bengek termasuk maaf "baju dalam anda sendiri". Jangan-jangan penulis ini adalah orang yang "berhianat" kepada lembaga. Anda tahu bagi orang yang berhianat menurut islam?
Saya sampaikan apresiasi setinggi-tinggi kepada pengelola Blog ini, saya berdoa dan berharap blog ini sebagai media kontrol terhadap kinerja lembaga amil zakat bukan hanya ke baz jabar saja. saya undang anda ke kantor saya untuk bersilaturahim sekaligus mengklarifikasi yang anda postingkan sehingga beritanya berimbang.Bahkan akan saya suport agar kinerja anda lebih baik lagi.
selamat saya ucapkan kepada pengelola Blog ini atas kecerdikan dan kecermatan anda yang hanya memata-matai baz jabar saja, kalau anda tida punya mata-mata di LAZ akan kami tuntun agar anda juga berkelakuan yang sama seperti halnya kepada baz jabar.
Wass
Sdr Cece yg kami hormati,
BalasHapus1.Apa yang kami postingkan insya Allah sudah kami lakukan cek dan ricek, tidak hanya kepada pengurus BAZ Jabar, tetapi juga kepada berbagai pihak yang kami anggap relevan. Misal, saat kami menerima informasi pemungutan kepada calon jamaah haji, kami lakukan ricek kepada pengurus BAZ Jabar dan juga jamaah haji tahun lalu (2009). Sayangnya, dari pihak BAZ Jabar sendiri kami tidak memperoleh transparansi masalah ini (tidak ada laporan yang dipubikasikan).
2.Zakat Watch fokus mengawasi BAZ (bukan LAZ) dengan beberapa alasan, antara lain: (1) BAZ menerima dana dari rakyat melalui APBD dimana hal ini tidak diterima oleh LAZ. (2) Hingga saat ini, tidak ada akses bagi masyarakat untuk mengetahui bagaimana BAZ Jabar mengelola dana yang dipungut dari masyarakat, sedangkan LAZ secara berkala mempublikasikan laporan (kegiatan dan keuangan)nya dan masyarakat bisa mengaksesnya dengan mudah. Bahkan setiap tahun mereka mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. Bagaimana dengan BAZ Jabar? Bahkan saat kami konfirmasi ke pengurus BAZ Jabar, mereka pun tidak tahu masalah keuangan lembaganya. (3) Dalam kondisi BAZ (Jabar) semacam itu, pada saat yang sama revisi UU Zakat memberikan mandat penuh bagi BAZ dalam mengelola zakat, maka dapat diprediksikan masa depan pengelolaan zakat yang suram (silakan Sdr. Cece rujuk berbagai pendapat dari para ahli dan praktisi zakat atas masalah revisi UU ini).
3.Masalah tuduhan saudara yang diulang-ulang tentang adanya pengurus yang pengkhianat, tidak layak, dan sebagainya, silakan laporkan ke BAZ Jabar, secara struktural di dalam lembaga tersebut ada Badan Pengawas dan Badan Pertimbangan, yang jika tuduhan saudara memang terbukti, barangkali akan ada tindakan atas pengurus yang saudara tuduh tersebut. Dan tentu saja, sebaliknya pun demikian, jika tuduhan saudara ternyata tidak benar.
4.Informasi tentang BAZ Jabar sangatlah melimpah, tidak hanya dari pengurus BAZ Jabar. Silakan sdr. Cece datang ke kantor BAZ Jabar, duduklah dari jam 8-10 pagi, lihatlah sendiri bagaimana perlakuan BAZ Jabar terhadap para mustahik yang datang!
5.Sdr. Cece terimakasih atas undangannya (mohon maaf, anda memangnya siapa?), tetapi tidak perlu repot-repot. Kami berharap, cukuplah bagi BAZ Jabar untuk membuka akses bagi masyarakat dengan mempublikasikan setiap kegiatan dan penggunaan dana yang dipungutnya dari masyarakat. Itu saja. Bukan hal yang sulit kami kira, sebab kami pun melihat lembaga pengelola zakat yang lain melakukan hal tersebut, tidak hanya LAZ tetapi juga BAZ, seperti BAZ Kota Bogor dan BAZ Kabupaten Cianjur yang laporan kegiatan dan keuangannya dapat dengan mudah kami akses (download). Dan sekadar saudara Cece tahu, beberapa kali kami datang ke kantor BAZ Jabar, dan kondisinya memang sangatlah memprihatinkan.
6. Terakhir, marilah kita sama-sama awasi pengelolaan zakat ini agar benar-benar dikelola secara amanah sehingga tepat sasaran. Dan, jika saudara Cece memiliki data tentang “masalah” LAZ, dengan senang hati akan kami terima dan menjadi bahan untuk ikut mengawasi LAZ. Demikian pula, kami akan sangat menghargai apabila saudara Cece memberikan data-data yang membantah apa yang telah kami postingkan, bukan sekedar membantah dengan melontarkan beragam tuduhan yang tidak jelas, yang kami yakin saudara Cece pun sepakat, bahwa sikap semacam itu adalah tidak ilmiah dan tidak berakhlak.
Zakat Watch.